LPP RADIO REPUBLIK INDONESIA BOGOR  
 
  INFO KORWIL III 03/14/2025 11:39pm (UTC)
   
 
RRI BANDUNG - JL.DIPONEGORO 61, BANDUNG - PRO1 AM 540 KHz - PRO2 FM 96 MHz - PRO3 FM 97.6 MHz - PRO4 AM 540 KHz ### RRI BOGOR - JL.PANGRANGO 34, BOGOR - PRO1 AM 1242 KHz - FM 93.75 MHz - PRO2 FM 106.8 MHz - PRO3 FM 107.1 MHz ### RRI CIREBON - JL.BRIGJEND DHARSONO, CIREBON - PRO1 AM 864 KHz - FM 93.5 MHz - PRO2 FM 97.5 MHz - PRO3 FM 107.3 MHz
Bandung Radio News Centre ,adalah gagasan yang menginginkan adanya sinergisitas antara lembaga penyiaran publik RRI Bandung,Bogor dan Cirebon dengan Lembaga Penyiaran Swasta Nasional di Jawa Barat didalam mengelola berita ( News ) sehingga memiliki jangkauan luas dan berdampak positif bagi perluasan informasi . Model ini adalah yang pertama di Indonesia yang dikelola secara terprogram dan profesional .
Anggota Komisi I DPR.RI yang berkunjung ke Jawa Barat awal Nopember memberi tanggapan positif terhadap gagasan ini bahkan diinginkan menjadi model di Indonesia . Adapun bentuk pengelolaan sbb:
1.RRI Bandung,Bogor,dan Cirebon bersama PRSSNI Jawa Barat membentuk semacam Tim permanen yang bertugas mengelola lembaga ini, secara independen dan netral sehingga memiliki karakteristik yang sfesipik dan mampu memberi pelayanan informasi kepada semua lapisan masyarakat .
2.TIM yang ditunjuk secara permanen bertugas menghimpun berita/bahan berita yang berasal dari para reporter RRI Bandung Bogor dan Cirebon dan radio swasta anggota PRSSNI Jabar . Selanjutnya Tim redaksi menyeleksi dan mengolah bahan/berita tersebut untuk disiarkan Bandung Radio News Centre ke seluruh jawa Barat melalui 3 stasiun RRI dan seluruh radio swasta nasional anggota PRSSNI jabar .
3. Didalam penyiaran berita Bandung Radio News Centre (BRNC) menggunakan sistem Audio Streaming ( Internet ) sehingga tidak memerlukan peralatan pemancar radio .
4. Bandung Radio News Centre menentukan pola siaran berjaringan RRI dan radio swasta nasional . Ada paket News yang disiarkan berjaringan pada jam, tertentu misalnya 1 jam sehari atau disesuaikan dengan kebutuhan . Dan ada juga paket-pakte informasi yang disiarkan sendiri-sendiri oleh lembaga penyiaran sesuai kebutuhan misalnya paket Breaking News , Fieature dll .
5. Di Jawa Barat terdapat 3 stasiun RRI dengan 10 programa dan 127 stasiun Radio Swasta Nasional tersebar ke seluruh jawa Barat . Apabila ini dapat diwujudkan maka perluasan dan pemerataan informasi di jawa barat akan dapat terwujud dengan baik.Masyarakat akan memperoleh informasi yang telah diolah dan dikelola secara profesional sesuai dengan etika jurnalistik. Dengan demikian tidak ada satupun wilayah yang tidak disentuh oleh informasi yang disiarkan berjaringan oleh BANDUNG RADIO NEWS CENTRE .
6. Anggaran dari Bandung Radio News Centre , akan berasal dari anggota yang memperoleh manfaat dari sistem ini , misalnya radio swasta nasional dan RRI memberikan kontribusi sebagai konpensasi dari berita berbobot yang diperoleh dari BRNC .Juga dari pemasangan Iklan secara berjaringan, dan Iklan yang terpasang pada webside dan audio streaming BRNC .
PENGGAGAS BRNC . Bandung Radio News Centre digagas bersama oleh Kepala RRI Bandung H.Bochri Rachman dan Kepala Bidang Pemberitaan Sulaeman , Pengurus PRSSNI Jawa Barat Munawid, Dedy dan G,Partho . Semoga sukses (http://bochrirachman.blogspot.com/)


Radio News Centre di Bandung (RNC) dijadwalkan akan diresmikan Direktur Utama LPP RRI Parni Hadi 24 januari ditandai dengan penayangan perdana buletin berita produksi RNC pukul 16.30 wib . Kesediaan Parni Hadi untuk meresmikan News Centre tersebut disampaikan kepada Kepala RRI Bandung Bochri Rachman senin melalui telepon .
Selain meresmikan Radio News Centre juga akan dilakukan dialog Interaktif bertema peranan Radio didalam menyulkseskan Pemilu 2009 , dengan pembicara selain Dirut RRI juga Ketua Umum PRSSNI Sidqi Wahhab , Ketua ARSLI , dan 2 orang tokoh agama masing-masing KH Soimun dan KH MUhtar Adam. Berkiaitan dengan peresmian RNC tersebut juga akan dilakukan gelar budaya yang diselenggarakan bersamka RRI,PRSSNI dan Radio Komunitas sebagai wujud kebersamaan .
Sekitar 500 pendengar kuliah subuh RRI Bandung juga akan hadir untuk memberiukan dukungan terhadap pembangunan Pondok Pesantren Mitra Kuliah Subuh RRI Bandung . Satu lagi kegiatan pada saat Lounching RNC yaitu Louncing Pesantren Udara sebagai pengembangan dari Taman Al Qur’an yang sudah berlangsung lama .

Apa Radio News Centre ?
Radio News Centre digagas untuk meningkatkan peranan radio didalam menyebar luaskan informasi dan berbagai kebijakan Pemerintah Daerah , aspirasi masyarakat dengan mensinergikan kekuatan RRI di Jawa Barat dan 127 buah Radio Swasta Nasional yang terdapat di propinsi Jabar . Kedua lembaga ini yaitu Lembaga Penyiaran Publik dan Radio Swasta Nasional sepakat membentuk Radio News Centre sebagai sebuah Tim Independen dan netral .
Lembaga ini bukan berada di bawah RRI atau berada di bawah PRSSNI , tetapi lembaga netral yang dibentuk kedua lembaga penyiaran tersebut . Dengan demikian adanya RNC merupakan wujud kemitraan RRI dan PRSSNI . RNC di Jawa Barat dipimpin seorang Pimpinan Umum dibantu seorang Pemimpin Redaksi dan Pimpinan Perusahaan . Untuk tahap pertama lembaga ini bergerak menggunanakan fasilitas RRI dan PRSSNI . Demikian pula dengan personil ditopang oleh personil RRI dan Radio-Radio Swasta Nasional .
Setiap Radio Swasta menyediakan seorang kontributor yang akan mensuply berita ke RNC ." Ini adalah Model yang akan diterapkan pada RRI seluruh Indonesia " Kata Dirut RRI Parni Hadi.
Sumber:(http://bochrirachman.blogsome.com/)



RRI Bandung di Sekitar Masa Revolusi
Oleh Haryadi Suadi
Satu minggu setelah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima pada 8 Agustus 1945, tentara Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu. Berita yang semula dirahasiakan Jepang ini akhirnya bocor ke bangsa kita di seluruh Nusantara. Demikian pula di Bandung, berita ini telah dibocorkan oleh Sendora, sebuah organisasi yang didirikan Jepang di kota Bandung. Sendora adalah singkatan dari Sendenbu (Jawatan Penerangan buatan Jepang) yang pada awal kegiatannya terbatas pada bidang musik, olah raga, dan sandiwara. Namun menjelang takluknya Jepang, organisasi ini secara diam-diam mulai turut campur dalam soal politik dan perjuangan kemerdekaan secara fisik, khususnya dalam urusan komunikasi internal.
Berita-berita musibah semacam ini sesungguhnya sangat dirahasiakan Jepang. Sejak dini, penguasa baru ini memang melakukan sensor yang ketat, sehingga berita-berita negatif tentang pemerintahannya tidak mungkin sampai ke telinga bangsa kita. Untuk itu, semua media cetak dan radio telah diatur sedemikian rupa, sehingga yang diberitakan hanya tentang kemenangannya yang gilang gemilang. Bahkan pesawat radio telah disegel. Dengan demikian, masyarakat tidak bisa memonitor siaran luar negeri yang pasti akan menyiarkan kelemahan Jepang.
Namun, karena Sendora punya "barisan monitor rahasia" maka mereka bisa menyadap berita aktual tentang jalannya peperangan yang disiarkan Sekutu lewat pesawat radio. Oleh karena itu, sejak pertengahan 1945, mereka sudah mengetahui kondisi tentara Jepang di medan pertempuran Asia Selatan yang semakin lemah. Upaya-upaya Sendora ini dibantu pula oleh organisasi lain seperti Angkatan Muda pimpinan Khaerul Saleh dari Jakarta serta memperoleh dukungan dari Oto Iskandar Dinata dan Moch Natsir. Juga para tokoh pemuda Bandung seperti wartawan surat kabar Tjahaya, Moch. Kurdi dan Ace Bastaman, A.Z. Palindih, Abdul Hamid, dan Yuningsih Maskun dari Domei (bagian penerangan Jepang) bersama Sendora turut aktif ambil bagian dalam urusan menegakkan kemerdekaan
Salah seorang anggota Sendora yang aktif dalam "barisan monitor rahasia" adalah R.A. Darya yang di masa itu menjadi karyawan Hosho Kyoku Bandung (Radio Jepang) sebagai ahli teknisi. Menyimak berita-berita Jepang yang sudah berada di ambang kekalahan, maka pada minggu pertama Agustus, R.A. Darya berunding dengan sesama karyawan Hosho Kyoku secara rahasia untuk memikirkan tentang status Radio Bandung apabila Jepang bertekuk lutut. Dalam perundingan itu direncanakan cara merebut studio Hosho Kyoku dari tangan Jepang. Apabila rencana tersebut berhasil, maka mereka sudah siap dengan susunan kepengurusan Radio Bandung yang terdiri atas Sam Kawangkeh (pimpinan umum), R.A. Darya (pimpinan siaran), B. Sakiyun (pimpinan teknik), R. Herman Bandasemantri (pimpinan administrasi), dan B. Badrun (penasihat). Sementara itu, Sakti Alamsyah ditunjuk menjadi penyiar senior.
Keputusan yang tidak kalah pentingnya adalah para karyawan radio yang berusia muda telah bersatu secara spontan yang dipimpin R.A. Darya dan Sakti Alamsyah. Di samping itu juga telah dibentuk Pasukan Studio yang dipimpin Co dan E. Karmas yang bertugas menjaga keamanan studio. Bersatunya para karyawan ini, yang kemudian dijuluki pemuda radio atau pemuda pembela radio boleh dibilang tepat waktu. Masalahnya secara tiba-tiba pada 11 dan 12 Agustus, tentara Jepang secara paksa menghentikan siarannya. Namun tindakan Jepang ini tidak mengagetkan pemuda radio, karena mereka sudah menduga bahwa dalam keadaan terpuruk, Jepang pasti akan menutup gedung Hosho Kyoku. Kendati demikian, para pemuda radio mulai bersiap siaga ketika tentara Jepang mengunci pintu-pintu studio, mencabut lampu-lampu pemancar dan peralatan penting lainnya. Kunci beserta serta lampu-lampu tersebut kemudian mereka rampas, sehingga pemancar tidak berfungsi. Namun, tanpa mengingat bahaya, R.A. Darya dan Sakti Alamsyah yang di-backing-i puluhan pemuda radio, berhasil merebut kembali barang-barang yang mereka sita. Bahkan para tentara Jepang segera pergi meninggalkan studio. Padahal para pemuda radio cuma punya sepucuk senjata api laras panjang, golok, balok, dan benda-benda tajam lainnya semacam bambu runcing.

Pada masa itu, Kota Bandung masih diwarnai ketegangan. Masalahnya, sekalipun Jepang telah resmi dinyatakan kalah pada 15 Agustus, namun mereka masih mempertahankan kedudukannya sebagai penguasa. Dengan persenjataannya yang lengkap, mereka selalu berada dalam keadaan siaga. Beberapa gedung yang selama tiga setengah tahun dikuasai mereka, seperti markas Kenpeitai di Jalan Martadinata dan gedung Hosho Kanri Kyoku (Radio Jepang) di Tegallega dan Ciumbuleuit, masih mereka duduki. Namun, Radio Bandung berhasil direbut kembali berkat keberanian para pemuda radio. Dan puncak kebahagiaan para pemuda radio ini adalah tatkala mereka berhasil menyiarkan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia lewat radio ke seluruh dunia. Jam 19.00 WIB tanggal 18 Agustus, penyiar Sakti Alamsyah di hadapan corong radio, untuk pertama kali mengucapkan Di sini, Bandung siaran Radio Republik Indonesia, yang dilanjutkan dengan pembacaan teks proklamasi. Setelah itu, berturut-turut Sam Amir, Odas Sumadilaga, dan R.A. Darya mendapat giliran membacakannya. Ketika rapat peresmian berdirinya RRI tanggal 11 September diselenggarakan di Jakarta, Sakti Alamsyah ditunjuk untuk mewakili Radio Bandung. Rapat itu telah melahirkan semboyan Sekali di Udara, Tetap di Udara.
Setelah terbentuknya RRI, selain melakukan tugasnya sebagai karyawan radio, para pemuda radio Bandung tetap aktif di luar studio. Mereka kerap berkeliling kota membawa mobil penerangan untuk menyebarkan berita penting dan menganjurkan agar rakyat memasang bendera merah putih. Bersama bekas barisan PETA, mereka juga terjun langsung ke medan pertempuran menghadapi tentara Jepang. Markas tentara Jepang di Kulatet sempat diserbu pemuda radio dan berhasil merebut senjatanya.
Pertengahan Oktober, tersiar kabar bahwa tentara Sekutu akan tiba di Indonesia. Tujuannya adalah mendesak Jepang agar bisa merebut kembali Kota Bandung yang sudah dikuasai bangsa kita. Atas desakan itu, pada 17-19 Oktober, tentara Jepang melancarkan serangan besar-besaran terhadap tempat-tempat yang sudah dikuasai pemuda Bandung. Beberapa kantor diduduki dan para pimpinannya ditangkap. Saat itu, RRI Bandung di Ciumbuleuit dan Tegallega juga mengalami nasib yang sama. Pada jam 14.00 WIB, beberapa detik seusai melakukan siaran, R.A. Darya dan sejumlah pimpinan RRI ditangkap, kemudian ditahan di markas Kenpeitai di Jalan Martadinata. Setelah diperiksa, hari itu juga mereka dibebaskan kembali, kecuali R.A. Darya, M. Saman, dan Agus Marah Sutan yang dibebaskan keesokan harinya.
Sekalipun sikap Jepang sudah melunak, RRI masih tidak aman. Apalagi diperkirakan Kota Bandung akan dikepung tentara Jepang dan tentara Sekutu bersama tentara Belanda. Untuk menjaga berbagai kemungkinan, sebuah alat pemancar RRI diamankan di rumah Hamid di Cisarua. Peralatan yang berkekuatan 150 watt tersebut akhirnya digunakan sebagai pemancar yang diberi nama Radio Banteng Hitamyang studionya terletak di Lembang. Pemancar yang dipimpin Aruji Kartawinata ini dibantu para pimpinan RRI seperti Sam Kawangkeh, Agus Marah Sutan, Saman, dan Bratakusumah.
Sesuai dugaan, pada 19 Oktober, tentara Sekutu bersama NICA (tentara Belanda) memasuki Kota Bandung kemudian menduduki tempat tinggal dan markas tentara Jepang. Juga gedung-gedung pemerintahan yang sudah dikuasai para pemuda Bandung, berupaya direbut kembali. Pertempuran antara pemuda Bandung melawan tentara Sekutu beserta tentara Belanda tidak dapat dihindarkan lagi. Saat itu, semua pemuda pembela radio dan pasukan studio kembali terjun ke medan pertempuran, sedangkan yang menjaga studio RRI adalah R.A. Darya, Sam Kawangkeh, A. Hanan, Abdul Razak, Odas Sumadilaga, dan Ahdiat. Sementara itu, tentara Belanda bergerak sendiri secara semena-mena dan terus melancarkan terornya. Dalam kedaan memanas ini, Pemerintah RI mengajak berunding dengan Sekutu di mana Kota Bandung diputuskan dibelah menjadi dua. Sebelah Utara dikuasai Sekutu dan sebelah Selatan dikuasai RI. Karena Lembang terletak di utara, maka Radio Banteng Hitam direbut tentara Sekutu kemudian diganti menjadi ;Radio Resmi Bandung. Pada 1 Maret 1947, radio ini diambil alih oleh Negara Boneka Pasundan pimpinan Kartalegawa.
Hasil perundingan ini ternyata dilanggar Sekutu. Buktinya, RRI Tegallega yang berada di wilayah kekuasaan RI, sempat pula diserang. Bahkan beberapa hari setelah perundingan, Sekutu mengeluarkan ultimatum yang isinya agar semua penduduk Bandung harus meninggalkan Bandung sampai batas Dayeuh Kolot, atau Kota Bandung akan dibakar. Akibat ultimatum tersebut, peralatan pemancar RRI yang bergelombang 124 meter segera diselamatkan ke Rancaekek dan akhirnya disimpan di Majalaya.Dalam keadaan serbadarurat, RRI Bandung secara resmi pindah ke Majalaya. Pada saat itu, R.A. Darya diangkat menjadi pemimpin umumnya menggantikan Sam Kawangkeh, sedangkan Sakti Alamsyah menggantikan R.A. Darya sebagai pemimpin penyiaran. Namun belum sempat bersiaran, mendadak ada perintah dari gubernur bahwa RRI harus pindah ke Tasikmalaya. Pada pertengahan April 1946, RRI Bandung yang bertempat di Jalan Gunungladu 14 Tasikmalaya mulai bersiaran. Tetapi, satu tahun kemudian, ketika terjadi clash pertama, Belanda menyerang Tasikmalaya, termasuk gedung RRI-nya. Boleh jadi, inilah saat-saat terakhir dari riwayat RRI Bandung di masa revolusi. Maksud semula peralatan pemancar akan diselamatkan ke Yogyakarta. Namun upaya ini gagal, karena kereta api Melewung-Kroya tidak jalan akibat dihancurkannya jembatan Citandui. Karena tidak ada jalan lain, maka peralatan pemancar terpaksa diserahkan ke tentara RI yang berkedudukan di Banjar. Banjar pun tidak luput diserang Belanda. Daripada jatuh ke tangan musuh, peralatan pemancar tersebut akhirnya dimusnahkan oleh tentara. Setelah Jawa Barat jatuh ke tangan Belanda, para pimpinan RRI Bandung seperti Sakti Alamsyah, Sam Saimun, Sumarto, Tata Syamsu, dan Oneng Uhyana akhirnya hengkang dari Tasikmalaya menuju Yogyakarta.***Penulis, staf pengajar FSRD ITB, pengamat sejarah Radio.
Sumber(http://www.pikiran-rakyat.com)



Lounching Radio News Centre di Bandung dan GELAR BUDAYA bersama RRI dan PRSSNI Jawa Barat sabtu malam dijadwalkan akan disiarkan langsung RRI secara nasional melalui Programa 4 dan akan dipancarluaskan oleh seluruh stasiun RRI di Tanah Air .Direktur Program dan Produksi LPP RRI Niken Widyastuty mengatakan hal itu ketika menghubungi Kepala RRI Bandung melalui telepon rabu .
Radio News Centre sebuah gagasan baru RRI Bandung,Bogor dan Cirebon bersama PRSSNI Jawa Barat untuk mensinergikan siaran berita Stasiun RRI dan Radio Swasta Nasional di Propinsi tersebut . Sebuah Tim Pengelola Radio News Centre telah disusun yang terdiri dari unsur RRI dan PRSSNI Jawa Barat yang bertugas memproduksi dan menyiarkan berita-berita yang dikirim oleh para reporter RRI dan Radio Suwasta .
Radio News Centre merupakan embrio dari Kantor Berita Radio bersama yang a menyediakan berita baik texs maupun oudio untuk stasiun RRI dan Radio Swasta bahkan Radio Communitas .Disamping itu melalui News Centre diprogramkan Radio Pool untuk peristiwa-peristiwa penting yang berskala nasional . Direktur Utama LPP RRI Parni Hadi melihat Radio News Centre sebagai model yang bisa diterapkan di semua daerah seluruh Indonesia . Dengan demikian maka Radio News Centre suatu saat akan berkembang menjadi National Radio News Centre (NRNC) , atau National Radio News Agency ( Kantor Berita Radio Nasional ) , yang beranggotakan 60 stasiun RRI dan 2000 stasiun Radio Swasta Nasional .
Peresmian Radio News Centre tersebut dipadukan dengan gelar budaya dengan tajuk Sunda Menggugat yang merupakan kreatifitas jajaran Radio ( RRI -PRSSNI ) di Jawa Barat
gelar budaya kolosal rri bandung, bogor, dan cirebon (BBC) bersama Radio-radio Swasta Nasional di bawah PRSSNI 24 januari 2009 akan menampilkan berbagai seni tradisional termasuk barongsay dari kelompok minoritas tionghoa di jawa barat.dalam pagelaran tersebut akan di gambarkan peran media masa radio, baik RRI maupun radio swasta dalam satu sinergisitas yang di gagas dengan tajuk Radio News Center (RNC).
Para seniman dalam tari dan musik akan menggambarkan bagaimana komunikasi lwewat siaran radio dalam pemberdayaan dan upaya mencerdaskan masyarakat. Gelar Budaya akan di hadiri Direktur Utama LPP RRI Parni Hadi, dan ketua umum PRSSNI Pusat Sidqi wahab, Gubernur jawa barat Ahmad Heryawan. (sumber:www.rribandung.com)

 

 
  LPP RRI BOGOR WEBSITE'S
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Web Admin : Willem Hetharie - ( +622519991221 )
  Jajak Pendapat
  Live Streaming
RRI Bogor Pro1 (Live)

  Prayer Time
  PEMILU 2009


  Chat With Us

ShoutMix chat widget






Anda pengunjung ke 36008 visitors (75367 hits) di halaman ini
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free